Judul : Pesan Langit, Kumpulan Refleksi Kader Ulama
Penulis : A. Wafi Muhaimin, MA., Yudi Wili Tama, Fuad Ahmad Riva'i, Wiwid Purwawan, Sa'dul Hayyi, M. Rifqi Hadiawan, Maryulisman, Tolani, Alfisa Triatmoko, Rendi Mulyadi, Zainul Hakim, Hj. Indriya R. Dani, Fathurrahmah Avicienna, Asmuni Marzuki, Abdul Aziz Siswanto, Rusydi Maulana, H. Asep Nuhdi, Yunu
Kata Pengantar: DR. KH. Mukri Aji, MA., MH. (Ketua MUI Kabupaten Bogor)
Penerbit : Cinta Buku Media, 2017
Harga : Rp 35.000,-
Pemesanan : 0817 84 30 60
=============
PKU-X MELAHIRKAN BUKU "PESAN LANGIT"
Awalnya buku ini merupakan lembaran-lembaran refleksi yang di tulis oleh para peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU-X) setiap minggu selama 4 bulan. Karena ini bentuk refleksi, tentu idenya spontanitas dan semi ilmiah; tak banyak catatan kaki (footnote) atau referensi. Ia hanya membaca persoalan yang hadir di tengah-tengah mereka. Dan aneka sudut pandang serta latar belakang pendidikan tentu mempengaruhi solusi yang mereka tawarkan.
Dari sini kemudian, salah satu dari peserta PKU (Ust. Asmuni) merasa sayang jika tulisan-tulisan ini hanya sekedar menjadi tugas perkuliahan dan tidak bisa dinikmati khalayak ramai. Menurutnya, tulisan-tulisan reflektif ini penting untuk dibaca, minimal orang lain tahu bagaimana kader ulama membaca fenomena dan seberapa tajam cara merefleksikannya. Maka dimulailah upaya seleksi tulisan-tulisan yang layak di muat dan sesuai dengan semangat keulamaan sehingga lahirlah buku “Pesan Langit 1”. Isi buku ini sekilas bisa diketahui dari cuplikan di cover buku: “Pesan langit hadir untuk melangitkan yang membumi dan membumikan yang melangit; kakinya tetap berpijak di bumi, namun bekasnya menjulang melintasi cakrawala, atau khayalannya melukis pelangi dan menari-nari di angkasa, namun lupa bahwa kakinya masih menapaki debu. Pesan langit bertutur tentang keseimbangan hidup. Cerita awalnya sederhana, menatap realitas yang berwarna-warni, dari sudut pandang yang berbeda, lalu direfleksikan dalam sebuah tulisan. Sesekali kita diajak memasuki ruang Agama dan Negara, dengan segala persoalannya yang membutuhkah nalar-logika yang serius dan mungkin harus mengerutkan dahi. Namun, diruang berbeda, kita diajak bernostalgia, menghayati cinta, mencari jodoh, dan tidak melupakan hasrat kemanusiaannya. Boleh jadi di satu ruang kita bersedih dan murung melihat potret carut marutnya dunia ini, namun di ruang yang lain, kita dibuat tersenyum dan optimis bahwa dunia ini masih menyisakan cerita indah.”
Dan hal yang sangat membahagiakan bagi tim penulis Pesan Langit 1 (PL-1) adalah apresiasi dari ketua umum MUI-Kab. Bogor, DR. KH. Mukri Aji, MA. MH., bahwa buku ini menjadi kado spesial untuk pimpinan dan pengurus MUI Kab. Bogor. (WM).
Awalnya buku ini merupakan lembaran-lembaran refleksi yang di tulis oleh para peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU-X) setiap minggu selama 4 bulan. Karena ini bentuk refleksi, tentu idenya spontanitas dan semi ilmiah; tak banyak catatan kaki (footnote) atau referensi. Ia hanya membaca persoalan yang hadir di tengah-tengah mereka. Dan aneka sudut pandang serta latar belakang pendidikan tentu mempengaruhi solusi yang mereka tawarkan.
Dari sini kemudian, salah satu dari peserta PKU (Ust. Asmuni) merasa sayang jika tulisan-tulisan ini hanya sekedar menjadi tugas perkuliahan dan tidak bisa dinikmati khalayak ramai. Menurutnya, tulisan-tulisan reflektif ini penting untuk dibaca, minimal orang lain tahu bagaimana kader ulama membaca fenomena dan seberapa tajam cara merefleksikannya. Maka dimulailah upaya seleksi tulisan-tulisan yang layak di muat dan sesuai dengan semangat keulamaan sehingga lahirlah buku “Pesan Langit 1”. Isi buku ini sekilas bisa diketahui dari cuplikan di cover buku: “Pesan langit hadir untuk melangitkan yang membumi dan membumikan yang melangit; kakinya tetap berpijak di bumi, namun bekasnya menjulang melintasi cakrawala, atau khayalannya melukis pelangi dan menari-nari di angkasa, namun lupa bahwa kakinya masih menapaki debu. Pesan langit bertutur tentang keseimbangan hidup. Cerita awalnya sederhana, menatap realitas yang berwarna-warni, dari sudut pandang yang berbeda, lalu direfleksikan dalam sebuah tulisan. Sesekali kita diajak memasuki ruang Agama dan Negara, dengan segala persoalannya yang membutuhkah nalar-logika yang serius dan mungkin harus mengerutkan dahi. Namun, diruang berbeda, kita diajak bernostalgia, menghayati cinta, mencari jodoh, dan tidak melupakan hasrat kemanusiaannya. Boleh jadi di satu ruang kita bersedih dan murung melihat potret carut marutnya dunia ini, namun di ruang yang lain, kita dibuat tersenyum dan optimis bahwa dunia ini masih menyisakan cerita indah.”
Dan hal yang sangat membahagiakan bagi tim penulis Pesan Langit 1 (PL-1) adalah apresiasi dari ketua umum MUI-Kab. Bogor, DR. KH. Mukri Aji, MA. MH., bahwa buku ini menjadi kado spesial untuk pimpinan dan pengurus MUI Kab. Bogor. (WM).
